Sabtu, 18 Februari 2012

Salah Hujan


Pasti akan ku salahkan hujan matimatian jika malam ini aku bedebah lantaran merindukanmu. Jangan bilang mimpiku tak sopan ketika menyeretmu tanpa permisi kedalam romatisme saat semua terlampau larut, atau jangan tatap aku penuh curiga bila angin dan sunyi membuat igauku sampai ketelingamu.

Ini soal waktu sebelum kau tahu,
dinda
mungkin kau tergelenggeleng ketika menghitung
bagaimana aku bisa tahan berlamalama sembunyikan namamu dalam setiap tulisanku
ya, ketika ku katakan; mati terpancung kecantikanmu
atau terluka di tangan sendiri ketika menimang sunyi
ah, dinda itu kau, hanya kau, kau!

Kenapa harus kau?
sejak kapan?
bagaimana bisa?
ah,  cukup!

Tak ada paksaan untuk mengerti, sebab aku pun bakal gelabakan jika kau tanyakan arti dari semua ini. jujur saja, aku menggilaimu sebelum sempat membuat defenisi atau mencarinya dari sekian referensi. Bukubuku atau goegel pun tak mencatat kegilaan yang begini ini. Sekali lagi cukup! Aku bosan mencari alasan kenapa mencintaimu.




Miftahuddin Munidi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar