Pasti akan ku salahkan hujan matimatian jika malam ini aku bedebah
lantaran merindukanmu. Jangan bilang mimpiku tak sopan ketika menyeretmu tanpa
permisi kedalam romatisme saat semua terlampau larut, atau jangan tatap aku
penuh curiga bila angin dan sunyi membuat igauku sampai ketelingamu.
Ini soal waktu sebelum kau tahu,
dinda
mungkin kau tergelenggeleng ketika menghitung
bagaimana aku bisa tahan berlamalama sembunyikan namamu
dalam setiap tulisanku
ya, ketika ku katakan; mati terpancung kecantikanmu
atau terluka di tangan sendiri ketika menimang sunyi
ah, dinda itu kau, hanya kau, kau!
Kenapa harus kau?
sejak kapan?
bagaimana bisa?
ah, cukup!
Tak ada paksaan untuk mengerti, sebab aku pun bakal
gelabakan jika kau tanyakan arti dari semua ini. jujur saja, aku menggilaimu
sebelum sempat membuat defenisi atau mencarinya dari sekian referensi. Bukubuku
atau goegel pun tak mencatat kegilaan yang begini ini. Sekali lagi cukup! Aku
bosan mencari alasan kenapa mencintaimu.
Miftahuddin Munidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar